puisi jalaludin rumi
Doa Cinta Pengantin
by:Jalaluddin Rumi
Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..
Kata kata lembut yang kita bisikkan pada pasangan kita
Tersimpan disuatu tempat rahasia di Surga
Pada suatu hari, mereka aka berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebar
Dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi
Disegala penjuru bumi
Sabtu, 30 Juni 2012
Kahlil gibran"Jalan cinta"
Jalan cinta
by:Kahlil gibran
Untuk anak-anakku,
Yang sedang bertanya-tanya
Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh
Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya
Anak-anakku,
yang sedang mencari keyakinan jiwa
Terhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanya
Anak-anakku,
Yang sedang gelisah
Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian
Dan godaan-godaan yang memberatkan
Anak-anakku,
Yang semakin dewasa
Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan
Aku berdoa untuk kalian
Ya Allah,
Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka
Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa
Bersihkanlah jiwa mereka
Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu
Anakku,
Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan
Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan
Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan
Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat
Dengan tatapannya yang tajam
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap
bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa
Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
memahat langit dengan angan-angan
mengukir malam dengan bayang-bayang
Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung
Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab
Bersikaplah jujur dan terbuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora
Barangkali takdir tengah bicara
datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang khusus buatmu
Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga
Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam
Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu
Engkau akan segera menyadari
Keadaannya tidaklah jauh berbeda
Takdir tengah bicara kepadanya
Ada yang tersentak dari dalam dadanya
Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut
Dan tatapanmu yang sejuk
Ia mengasingkan diri dari keriuhan
Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya
Bermalam-malam lewat tanpa jawab
Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu
Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara
Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan
Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu
Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba
Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya
Tetapi ia hanya duduk terdiam
Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap
Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu
Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu
Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam
Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya
Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu
Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu
Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya
Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya
Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda
Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu
Sejak ia berlalu dari hadapanmu
Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya
Sejak engkau berlalu dari hadapannya
Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu
Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi
Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada
Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau dibencinya
Dan disampaikannya dengan tanpa beban
Sedang engkau menyembunyikan darinya
Perasaanmu yang bergelora
Dan dia menyembunyikan darimu
Hasratnya yang membara
Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri
Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa
Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta
Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya
Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya
Meski dibalik sayapnya yang anggun
Tersimpan pedang tajam melukaimu
Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia
Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya
Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan
Betapapun engkau tidak menginginkan
Atau dia tidak menghendaki
Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan
Betapapun engkau ingin menemukannya
Atau dia ingin menemukanmu
Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau
dipisahkanya.
Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya
Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta
Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya
Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu
Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara
Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya
Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu
Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya
Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya
Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia
Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan
Mengikat waktu dengan memadu rindu
Saling bercerita tentang kegembiraan
Saling bercerita tentang kesedihan
Saling membagi tentang harapan dan beban
Memupuk pohon cinta dengan terbuka
Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi
Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan
Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan
Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran
Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan
Menjadi masalah dan kemarahan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci
Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan
Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam
Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu
Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya
Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian
Membawamu kembali mendekat kepadanya
Membawanya kembali mendekat kepadamu
Lalu kalian saling bercerita
Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih
Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian
ikrarkan.
Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut
Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup
Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat
membersihkannya
Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri
Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan
Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang
Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa
Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh
Daunnya semakin rimbun meneduhi
Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah
Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru
Tentang tujuan dan harapan pohon cinta
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru
Dan dia menjadi sari menghidupkan benih
Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru
Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Akankah dia menikmatinya bermusim-musim
Malam-malam berlalu tanpa jawab
Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam
Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu
yang baru
Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru
Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian
Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur
Bermalam-malam berlalu dengan doa
Engkau dan dia berdoa
Ya Allah,
Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku
Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar
Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik
Sampai tiba waktunya
Engkau dan dia dikuatkan
Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama
Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya
Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan
Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup
Kalian saling setuju hidup bersekutu
Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan
Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang
Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan
Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan
Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan
Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu
Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan
Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan
Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia
Lalu waktu berjalan semakin panjang
Dan hidup menjadi semakin nyata
Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya
Engkau mengandung anakmu yang pertama
Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu
Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin
Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa
Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu
Dengan susah payah yang bertumpuk
Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal
Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia
Penuh syukur dan doa kepadaNya
Ketika tiba saatnya
Beban kandungan semakin memuncak
Punggungmu semakin berat dan payah
Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas
Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat
Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat
Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan
Suamimu menjagamu dan menguatkanmu
Ketika suara tangis bayi terdengar
Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu
Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi
Memeluk bayi basah begitu merah
Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya
Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci
Menyambut dengan doa kehadiran anakmu
Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan
Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia
Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya
Engkau menjadi ibu
Suamimu menjadi bapak
Engkaupun mengasuh dan memeliharanya
Dengan kasih sayang yang berlimpah
Jiwamu terikat dengan jiwanya
Air susu yang engkau minumkan kepadanya
Menjadi air jiwa bagi anakmu
Dan kebahagiaannya meminum air susumu
Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu
Kemanapun engkau bepergian
Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya
Maka bila tiba waktu pulang
Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah
Di halaman engkau dengar tangisnya
Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin
Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di
dadamu.
Air susumu menetes karenanya
Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya
Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil
Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang
Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di
wajahnya
Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu
Matanya semakin berbinar
Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan
Dan hatimu semakin bersinar
Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan
Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani
Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur
Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran
Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar
Waktu terus berjalan
Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang
Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya
Belajar merangkak dan berjalan
Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama
Engkau mengajarinya memanggilmu ibu
Dan memanggil suamimu bapak
Engkau mengajarinya tentang alam
Api itu panas es itu dingin
Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan
Engkau mengajarinya makan dan memakai baju
Menyisirkan rambutnya
Sambil bersenandung lagu kesukaannya
Dan menggumam betapa eloknya anakmu
Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah
Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya
Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau
Engkau begitu khawatirnya
Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri
Dan kulitmulah yang tersayat atau luka
Begitu sayangnya engkau kepadanya
Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah
Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya
Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya
Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan
Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa
Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri
Engkau semakin kesulitan menghadapinya
Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu
Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya
Ia hidup dengan teman-temannya sendiri
Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu
Ia seolah-olah semakin jauh
Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah
Rasa cintamu kepadanya begitu ingin
Mengikatnya dalam rengkuhanmu
Mengamankannya dalam dekapanmu
Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil
Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin
Membebaskannya melakukan pencarian
Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya
Melepaskannya untuk hidup dalam masanya
Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa
Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa
Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega
Percaya dan ikhlas tentangnya
Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar
Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud
Ya, Allah,
Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar
Dekatkanlah ia kepada jalanMu
Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia
Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat
Tabahkanlah ia menghadapi hidup
Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya
Ya Allah,
Kami berserah diri kepadaMu
Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya
Seperti engkau ketika muda
Engkau begitu ingin melihat kekasihnya
Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu
Tidak lagi seperti dahulu
Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu
Dan ketika bersamamu
Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu
Engkau merasa akan tiba waktunya
Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya
Waktu pun tiba
Engkau berpisah dengannya
Anakmu menjalani hidup sendiri
Mendiami rumahnya sendiri
Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu
Dan hidupmu seolah-olah kesepian
Waktu terus berputar
Dan kalian berdua menjadi begitu tua
Rambut memutih dan tubuh melemah
Kenangan berjalan satu-satu di depan mata
Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami
Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit
Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya
Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat
Apa yang dahulunya engkau anggap
Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar
Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja
Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup
Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup
Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas
Menerima waktu yang semakin habis
Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan
Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan
Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan
Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir
Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang
Anak-anakmu bahagia
Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir
Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup
Mereka mendoakan
Hidupmu lebih bahagia dan tenang
Di alam yang lebih kekal
Mereka bangga terhadapmu.
by:Kahlil gibran
Untuk anak-anakku,
Yang sedang bertanya-tanya
Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh
Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya
Anak-anakku,
yang sedang mencari keyakinan jiwa
Terhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanya
Anak-anakku,
Yang sedang gelisah
Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian
Dan godaan-godaan yang memberatkan
Anak-anakku,
Yang semakin dewasa
Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan
Aku berdoa untuk kalian
Ya Allah,
Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka
Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa
Bersihkanlah jiwa mereka
Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu
Anakku,
Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan
Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan
Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan
Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat
Dengan tatapannya yang tajam
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap
bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa
Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
memahat langit dengan angan-angan
mengukir malam dengan bayang-bayang
Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung
Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab
Bersikaplah jujur dan terbuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora
Barangkali takdir tengah bicara
datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang khusus buatmu
Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga
Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam
Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu
Engkau akan segera menyadari
Keadaannya tidaklah jauh berbeda
Takdir tengah bicara kepadanya
Ada yang tersentak dari dalam dadanya
Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut
Dan tatapanmu yang sejuk
Ia mengasingkan diri dari keriuhan
Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya
Bermalam-malam lewat tanpa jawab
Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu
Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara
Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan
Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu
Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba
Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya
Tetapi ia hanya duduk terdiam
Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap
Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu
Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu
Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam
Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya
Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu
Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu
Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya
Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya
Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda
Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu
Sejak ia berlalu dari hadapanmu
Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya
Sejak engkau berlalu dari hadapannya
Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu
Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi
Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada
Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau dibencinya
Dan disampaikannya dengan tanpa beban
Sedang engkau menyembunyikan darinya
Perasaanmu yang bergelora
Dan dia menyembunyikan darimu
Hasratnya yang membara
Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri
Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa
Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta
Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya
Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya
Meski dibalik sayapnya yang anggun
Tersimpan pedang tajam melukaimu
Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia
Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya
Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan
Betapapun engkau tidak menginginkan
Atau dia tidak menghendaki
Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan
Betapapun engkau ingin menemukannya
Atau dia ingin menemukanmu
Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau
dipisahkanya.
Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya
Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta
Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya
Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu
Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara
Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya
Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu
Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya
Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya
Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia
Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan
Mengikat waktu dengan memadu rindu
Saling bercerita tentang kegembiraan
Saling bercerita tentang kesedihan
Saling membagi tentang harapan dan beban
Memupuk pohon cinta dengan terbuka
Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi
Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan
Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan
Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran
Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan
Menjadi masalah dan kemarahan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci
Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan
Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam
Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu
Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya
Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian
Membawamu kembali mendekat kepadanya
Membawanya kembali mendekat kepadamu
Lalu kalian saling bercerita
Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih
Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian
ikrarkan.
Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut
Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup
Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat
membersihkannya
Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri
Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan
Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang
Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa
Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh
Daunnya semakin rimbun meneduhi
Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah
Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru
Tentang tujuan dan harapan pohon cinta
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru
Dan dia menjadi sari menghidupkan benih
Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru
Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Akankah dia menikmatinya bermusim-musim
Malam-malam berlalu tanpa jawab
Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam
Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu
yang baru
Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru
Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian
Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur
Bermalam-malam berlalu dengan doa
Engkau dan dia berdoa
Ya Allah,
Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku
Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar
Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik
Sampai tiba waktunya
Engkau dan dia dikuatkan
Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama
Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya
Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan
Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup
Kalian saling setuju hidup bersekutu
Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan
Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang
Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan
Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan
Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan
Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu
Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan
Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan
Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia
Lalu waktu berjalan semakin panjang
Dan hidup menjadi semakin nyata
Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya
Engkau mengandung anakmu yang pertama
Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu
Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin
Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa
Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu
Dengan susah payah yang bertumpuk
Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal
Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia
Penuh syukur dan doa kepadaNya
Ketika tiba saatnya
Beban kandungan semakin memuncak
Punggungmu semakin berat dan payah
Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas
Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat
Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat
Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan
Suamimu menjagamu dan menguatkanmu
Ketika suara tangis bayi terdengar
Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu
Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi
Memeluk bayi basah begitu merah
Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya
Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci
Menyambut dengan doa kehadiran anakmu
Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan
Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia
Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya
Engkau menjadi ibu
Suamimu menjadi bapak
Engkaupun mengasuh dan memeliharanya
Dengan kasih sayang yang berlimpah
Jiwamu terikat dengan jiwanya
Air susu yang engkau minumkan kepadanya
Menjadi air jiwa bagi anakmu
Dan kebahagiaannya meminum air susumu
Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu
Kemanapun engkau bepergian
Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya
Maka bila tiba waktu pulang
Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah
Di halaman engkau dengar tangisnya
Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin
Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di
dadamu.
Air susumu menetes karenanya
Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya
Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil
Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang
Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di
wajahnya
Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu
Matanya semakin berbinar
Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan
Dan hatimu semakin bersinar
Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan
Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani
Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur
Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran
Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar
Waktu terus berjalan
Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang
Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya
Belajar merangkak dan berjalan
Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama
Engkau mengajarinya memanggilmu ibu
Dan memanggil suamimu bapak
Engkau mengajarinya tentang alam
Api itu panas es itu dingin
Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan
Engkau mengajarinya makan dan memakai baju
Menyisirkan rambutnya
Sambil bersenandung lagu kesukaannya
Dan menggumam betapa eloknya anakmu
Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah
Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya
Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau
Engkau begitu khawatirnya
Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri
Dan kulitmulah yang tersayat atau luka
Begitu sayangnya engkau kepadanya
Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah
Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya
Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya
Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan
Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa
Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri
Engkau semakin kesulitan menghadapinya
Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu
Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya
Ia hidup dengan teman-temannya sendiri
Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu
Ia seolah-olah semakin jauh
Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah
Rasa cintamu kepadanya begitu ingin
Mengikatnya dalam rengkuhanmu
Mengamankannya dalam dekapanmu
Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil
Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin
Membebaskannya melakukan pencarian
Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya
Melepaskannya untuk hidup dalam masanya
Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa
Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa
Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega
Percaya dan ikhlas tentangnya
Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar
Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud
Ya, Allah,
Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar
Dekatkanlah ia kepada jalanMu
Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia
Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat
Tabahkanlah ia menghadapi hidup
Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya
Ya Allah,
Kami berserah diri kepadaMu
Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya
Seperti engkau ketika muda
Engkau begitu ingin melihat kekasihnya
Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu
Tidak lagi seperti dahulu
Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu
Dan ketika bersamamu
Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu
Engkau merasa akan tiba waktunya
Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya
Waktu pun tiba
Engkau berpisah dengannya
Anakmu menjalani hidup sendiri
Mendiami rumahnya sendiri
Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu
Dan hidupmu seolah-olah kesepian
Waktu terus berputar
Dan kalian berdua menjadi begitu tua
Rambut memutih dan tubuh melemah
Kenangan berjalan satu-satu di depan mata
Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami
Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit
Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya
Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat
Apa yang dahulunya engkau anggap
Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar
Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja
Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup
Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup
Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas
Menerima waktu yang semakin habis
Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan
Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan
Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan
Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir
Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang
Anak-anakmu bahagia
Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir
Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup
Mereka mendoakan
Hidupmu lebih bahagia dan tenang
Di alam yang lebih kekal
Mereka bangga terhadapmu.
Senin, 25 Juni 2012
kumpulan puisi-puisi mustofa bisri
kumpulan puisi-puisi mustofa bisri
sujud
Bagaimana kau hendak bersujud pasrah
sedang wajahmu yang bersih sumringah
keningmu yang mulia
dan indah begitu pongah
minta sajadah
agar tak menyentuh tanah.
Apakah kau melihatnya
seperti iblis saat menolak menyembah bapakmu
dengan congkak,
tanah hanya patut diinjak,
tempat kencing dan berak
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya jadi lahan
pemanjaan nafsu
serakah dan tamak.
Apakah kau lupa
bahwa tanah adalah bapak
dari mana ibumu dilahirkan,
tanah adalah ibu yang menyusuimu
dan memberi makan
tanah adalah kawan yang memelukmu
dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang
menuju keabadian.
Singkirkan saja
sajadah mahalmu
ratakan keningmu,
ratakan heningmu,
tanahkan wajahmu,
pasrahkan jiwamu,
biarlah rahmat agung
Allah membelai
dan terbanglah kekasih
Cintamu
Bagi Mu
Bagimu kutancapkan kening kebanggaanku pada
rendah tanah,
telah kuamankan sedapat mungkin
maniku,
kuselamat-selamatkan Islamku
kini dengan
segala milikMu ini
kuserahkan kepadaMu Allah
terimalah.
Kepala bergengsi yang terhormat ini
dengan kedua
mata yang mampu menangkap
gerak-gerik dunia,
kedua telinga
yang dapat menyadap kersik-kersik
berita,
hidung yang bisa mencium wangi parfum
hingga borok manusia,
mulut yang sanggup menyulap
kebohongan jadi kebenaran
seperti yang lain hanyalah
sepersekian percik tetes anugrahMu.
Alangkah amat
mudahnya Engkau
melumatnya Allah,
sekali Engkau
lumat terbanglah cerdikku,
terbanglah gengsiku
terbanglah kehormatanku,
terbanglah kegagahanku,
terbanglah kebanggaanku,
terbanglah mimpiku,
terbanglah hidupku.
Allah,
jika terbang-terbanglah,
sekarangpun aku pasrah,
asal menuju haribaan rahmatMu.
Di Arafah
Di Pelataran AgungMu Nan Lapang
Di pelataran agungMu
nan lapang kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir
bebijian yang Engkau tebarkan
lalu terbang lagi
menggores-gores biru langit
melukis puja-puji
yang hening
Di pelataran agungMu
nan lapang aku setitik noda
setahi burung merpati menempel pada pekat
gumpalan yang menyeret warna bias kelabu
berputaran mengatur
melaju luluh dalam gemuruh
talbiah, takbir dan tahmit
Dikejar dosa-dosa
dalam kerumuman dosa
ada sebaris doa
siap kuucapkan
lepas terhanyut air mata
tersangkut di kiswah nan hitam
Di pelataran agungMu
nan lapang
aku titik-titik tahi merpati
menggumpal dalam titik noda berputaran,
mengabur, melaju, luluh
dalam gemuruh talbiah,
takbir dan tahmit
mengejar ampunan dalam lautan
ampunan
terpelanting dalam qouf dan roja.
Kaum Beragama Negeri Ini
Gelisahku
gelisahku adalah gelisah purba
adam yang harus pergi mengembara tanpa diberitahu
kapan akan kembali
bukan sorga benar yang kusesali karena harus kutinggalkan
namun ngungunku mengapa kau tinggalkan
aku sendiri
sesalku karena aku mengabaikan kasihmu yang agung
dan dalam kembaraku di mana kuperoleh lagi kasih
sepersejuta saja kasihmu
jauh darimu semakin mendekatkanku kepadamu
cukup sekali, kekasih
tak lagi,
tak lagi sejenak pun
aku berpaling
biarlah gelisahku jadi dzikirku
sujud
Bagaimana kau hendak bersujud pasrah
sedang wajahmu yang bersih sumringah
keningmu yang mulia
dan indah begitu pongah
minta sajadah
agar tak menyentuh tanah.
Apakah kau melihatnya
seperti iblis saat menolak menyembah bapakmu
dengan congkak,
tanah hanya patut diinjak,
tempat kencing dan berak
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya jadi lahan
pemanjaan nafsu
serakah dan tamak.
Apakah kau lupa
bahwa tanah adalah bapak
dari mana ibumu dilahirkan,
tanah adalah ibu yang menyusuimu
dan memberi makan
tanah adalah kawan yang memelukmu
dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang
menuju keabadian.
Singkirkan saja
sajadah mahalmu
ratakan keningmu,
ratakan heningmu,
tanahkan wajahmu,
pasrahkan jiwamu,
biarlah rahmat agung
Allah membelai
dan terbanglah kekasih
Cintamu
bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku akan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
Bagi Mu
Bagimu kutancapkan kening kebanggaanku pada
rendah tanah,
telah kuamankan sedapat mungkin
maniku,
kuselamat-selamatkan Islamku
kini dengan
segala milikMu ini
kuserahkan kepadaMu Allah
terimalah.
Kepala bergengsi yang terhormat ini
dengan kedua
mata yang mampu menangkap
gerak-gerik dunia,
kedua telinga
yang dapat menyadap kersik-kersik
berita,
hidung yang bisa mencium wangi parfum
hingga borok manusia,
mulut yang sanggup menyulap
kebohongan jadi kebenaran
seperti yang lain hanyalah
sepersekian percik tetes anugrahMu.
Alangkah amat
mudahnya Engkau
melumatnya Allah,
sekali Engkau
lumat terbanglah cerdikku,
terbanglah gengsiku
terbanglah kehormatanku,
terbanglah kegagahanku,
terbanglah kebanggaanku,
terbanglah mimpiku,
terbanglah hidupku.
Allah,
jika terbang-terbanglah,
sekarangpun aku pasrah,
asal menuju haribaan rahmatMu.
Di Arafah
Terlentang aku
seenaknya dalam pelukan bukit-bukit
batu bertenda langit biru,
seorang anak entah
berkebangsaan apa
mengikuti anak mataku
dan dalam
isyarat bertanya-tanya
kapan Tuhan turun?
Aku tersenyum.
Setan mengira dapat mengendarai
matahari,
mengusik khusukku apa tak melihat
ratusan ribu hati putih
menggetarkan bibir,
melepas dzikir,
menjagamu
dari jutaan milyar malaikat
menyiramkan berkat.
Kulihat diriku
terapung-apung
dalam nikmat dan sianak
entah berkebangsaan apa
seperti melihat arak-arakan
karnaval menari-nari
dengan riangnya.
Terlentang aku
satu diantara jutaan tumpukan
dosa yang mencoba menindih,
akankah
kiranya bertahan dari banjir
air mata penyesalan
massal ini
Gunung-gunung batu
menirukan tasbih kami,
pasir menghitung wirid kami
dan sianak
yang aku tak tahu
berkebangsaan apa
tertidur dipangkuanku
pulas sekali
Di Pelataran AgungMu Nan Lapang
Di pelataran agungMu
nan lapang kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir
bebijian yang Engkau tebarkan
lalu terbang lagi
menggores-gores biru langit
melukis puja-puji
yang hening
Di pelataran agungMu
nan lapang aku setitik noda
setahi burung merpati menempel pada pekat
gumpalan yang menyeret warna bias kelabu
berputaran mengatur
melaju luluh dalam gemuruh
talbiah, takbir dan tahmit
Dikejar dosa-dosa
dalam kerumuman dosa
ada sebaris doa
siap kuucapkan
lepas terhanyut air mata
tersangkut di kiswah nan hitam
Di pelataran agungMu
nan lapang
aku titik-titik tahi merpati
menggumpal dalam titik noda berputaran,
mengabur, melaju, luluh
dalam gemuruh talbiah,
takbir dan tahmit
mengejar ampunan dalam lautan
ampunan
terpelanting dalam qouf dan roja.
Kaum Beragama Negeri Ini
Tuhan,
lihatlah
betapa baik kaum beragama
negeri ini
mereka terus membuatkanmu
rumah-rumah mewah
di antara gedung-gedung kota
hingga di tengah-tengah sawah
dengan kubah-kubah megah
dan menara-menara menjulang
untuk meneriakkan namaMu
menambah segan
dan keder hamba-hamba
kecilMu yang ingin sowan kepadaMu.
NamaMu mereka nyanyikan dalam acara
hiburan hingga pesta agung kenegaraan.
Mereka merasa begitu dekat denganMu
hingga masing-masing
merasa berhak mewakiliMu.
Yang memiliki kelebihan harta
membuktikan
kedekatannya dengan harta
yang Engkau berikan
Yang memiliki kelebihan kekuasaan
membuktikan kedekatannya dengan
kekuasaannya yang Engkau limpahkan.
Yang memiliki kelebihan ilmu
membuktikan
kedekatannya dengan ilmu
yang Engkau karuniakan.
Mereka yang engkau anugerahi
kekuatan sering kali bahkan merasa
diri Engkau sendiri
Mereka bukan saja ikut
menentukan ibadah
tetapi juga menetapkan
siapa ke sorga siapa ke neraka.
Mereka sakralkan pendapat mereka
dan mereka akbarkan
semua yang mereka lakukan
hingga takbir
dan ikrar mereka yang kosong
bagai perut bedug.
Allah hu akbar walilla ilham.
Gelisahku
gelisahku adalah gelisah purba
adam yang harus pergi mengembara tanpa diberitahu
kapan akan kembali
bukan sorga benar yang kusesali karena harus kutinggalkan
namun ngungunku mengapa kau tinggalkan
aku sendiri
sesalku karena aku mengabaikan kasihmu yang agung
dan dalam kembaraku di mana kuperoleh lagi kasih
sepersejuta saja kasihmu
jauh darimu semakin mendekatkanku kepadamu
cukup sekali, kekasih
tak lagi,
tak lagi sejenak pun
aku berpaling
biarlah gelisahku jadi dzikirku
Minggu, 24 Juni 2012
kebeningan by alhallaj
kebeningan
Bismillah
semua yang terjadi adalah kuasanya,
Apa yang tertulis disini adalah irodahnya.
semoga alloh selalu senantiasa menuntun kita menuju jalan haqqul iman, kebenaran dari sebuah keimanan
Bukan kebenaran pada sebuah keyakinan,keyakinan yang hanya mengacu pada sebuah nama.nama dari Tuhan kita. sebuah nama adalah sesuatu yang sama-sama
mengikat tanpa kita sadar kenapa ? karena begitu sebuah nama diberikan atau disematkan, maka mulailah sesuatu itu sudah ditentukan tempatnya
atau terbatas tempatnya, posisinya dan ini hanya berlaku di dunia saja.
tidak demikian bila kita memandang khasanah yang mengacu pada "sang maha pencipta"apakah pantas diberikan nama?
yang akhirnya membuatNya menjadi terbatas!!!.
Tanpa kita sadari peNamaan ini membuat Sang Maha ini menjadi tidak Maha lagi,karena nama adalah sebuah belenggu yang ada di dunia, karena kita melihat wujud sesuatu tersebut dan akhirnya untuk memudahkan kita,maka kita memberikannya sebuah
"nama"yang membuat kita dapat memberikan
tempat yang sesuai, ada sejarah kelahiran, dapat dianalisa bentuk kejadiannya maupun proses
terjadinya dan tentunya kita yang mengaturnya.
Apakah demikian pula dengan Sang Maha..
Sedangkan Dia adalah penguasa waktu,
tempat, dan segala kesempurnaan.apakah pantas sebuah nama atau sebutan kita sematkan padaNya.
yang akan membuatNya “terbatas” padahal Dia adalah tak Terbatas. Sekarang efek dari pemberian
nama tersebut sudah menjadikan kita lupa akan Keberadaan Dia yang Sebenarnya,untuk itulah mari kita sama-sama menuju haqikat dari sebuah nama,menafikannya dan menetapkan dzatnya yang terkandung di dalamnya (dzatulloh)
Di bawah ini Bagaimana seorang Alhallaj menguraikannya dalam kitabnya "Tawasin beliau menjelaskan maqom2 yang ada di haqiqat untuk menuju KEBENINGAN hati di hadapan dzatulloh.
Semoga bisa kita ambil hikmahnya...
Amin ya robbal alamin.
by:alhallaj(kitab tawasin-kematian.)
Wassalam
Bismillah
semua yang terjadi adalah kuasanya,
Apa yang tertulis disini adalah irodahnya.
semoga alloh selalu senantiasa menuntun kita menuju jalan haqqul iman, kebenaran dari sebuah keimanan
Bukan kebenaran pada sebuah keyakinan,keyakinan yang hanya mengacu pada sebuah nama.nama dari Tuhan kita. sebuah nama adalah sesuatu yang sama-sama
mengikat tanpa kita sadar kenapa ? karena begitu sebuah nama diberikan atau disematkan, maka mulailah sesuatu itu sudah ditentukan tempatnya
atau terbatas tempatnya, posisinya dan ini hanya berlaku di dunia saja.
tidak demikian bila kita memandang khasanah yang mengacu pada "sang maha pencipta"apakah pantas diberikan nama?
yang akhirnya membuatNya menjadi terbatas!!!.
Tanpa kita sadari peNamaan ini membuat Sang Maha ini menjadi tidak Maha lagi,karena nama adalah sebuah belenggu yang ada di dunia, karena kita melihat wujud sesuatu tersebut dan akhirnya untuk memudahkan kita,maka kita memberikannya sebuah
"nama"yang membuat kita dapat memberikan
tempat yang sesuai, ada sejarah kelahiran, dapat dianalisa bentuk kejadiannya maupun proses
terjadinya dan tentunya kita yang mengaturnya.
Apakah demikian pula dengan Sang Maha..
Sedangkan Dia adalah penguasa waktu,
tempat, dan segala kesempurnaan.apakah pantas sebuah nama atau sebutan kita sematkan padaNya.
yang akan membuatNya “terbatas” padahal Dia adalah tak Terbatas. Sekarang efek dari pemberian
nama tersebut sudah menjadikan kita lupa akan Keberadaan Dia yang Sebenarnya,untuk itulah mari kita sama-sama menuju haqikat dari sebuah nama,menafikannya dan menetapkan dzatnya yang terkandung di dalamnya (dzatulloh)
Di bawah ini Bagaimana seorang Alhallaj menguraikannya dalam kitabnya "Tawasin beliau menjelaskan maqom2 yang ada di haqiqat untuk menuju KEBENINGAN hati di hadapan dzatulloh.
Semoga bisa kita ambil hikmahnya...
Amin ya robbal alamin.
Hakikat itu adalah sesuatu yang sangat-sangat halus, dan sulit menguraikannya. Jalan untuk menempuhnya sempit, dan tentang jalannya itu, seorang penempuh (salik) harus mengarungi 'kobaran api' di tengah gurun yang dalam. Seorang asing (gharib) telah mengikuti jalan ini,dan menyampaikan bahwa apa yang dialaminya ada empat puluh Maqam, yaitu:
- Kesopansantunan ['adab],
- Kegentarhatian [rahab],
- Kejerihpayahan [nashab],
- Penuntutan-diri [thalab],
- Ketakjuban ['ajab],
- Peniadaan ['athab]
- Pemujaan [tharab],
- Pendambaan [syarah]
- Penjernihan [nazah],
- Kelurusan [shidq]
- Persahabatan [rifq]
- Persamaan [litq],
- Keberangkatan [taswih],
- Penghiburan [tarwih]
- Ketajaman [tamyiz]
- Penyaksian [syuhud]
- Keberadaan [wujud]
- Penghitungan ['add]
- Pengupayaan [kadda]
- Pemulihan [radda]
- Perluasan [imtidad]
- Pengolahan [i'dad]
- Penyendirian [infirad]
- Pengendalian [inqiyad]
- Kemauan [murad]
- Kehadiran [hudur]
- Pelatihan [riyadhah]
- Kehati-hatian [hiyathah]
- Penyesalan [iftiqad]
- Kedayatahanan [istilad]
- Pengawasan [tadabbur],
- Keterkejutan [tahayyur]
- Perenungan [tafaqqur]
- Kesabaran [tashabbur]
- Penafsiran [ta'abbur]
- Penolakan [rafdh]
- Pengoreksian [naqd]
- Pengamatan [ri'ayah]
- Pembimbingan [hidayah]
- Permulaan-jalan [bidayah].
-
Maqam terakhir ini adalah maqam-nya orang-orang yang Hatinya tenang dan suci(shufi) - Tiap maqam memiliki keadaan (hal) spiritualnya yang berbeda beda sesuai dengan kadar keimanannya masing-masing, yang sebagiannya mungkin diperoleh dan sebagian lainnya tidak.
- Adapun sang Gharib yang telah mengharungi gurun (hakikat) dan menyeberanginya, telah mencakupnya serta memahaminya secara keseluruhan. Ia tidak memperoleh sesuatu yang lazim ataupun biasa, tidak di gunung ataupun di darat.
- "Ketika Musa (as) menunaikan tugasnya", ia meninggalkan ummatnya karena hakikat akan merengkuhnya sebagai 'milik'-Nya. Tapi, masih juga ia berpuas dengan penerangan semu tanpa pandangan (bashirah) batin langsung, sehingga ada perbedaan antara ia dan sang Insan Kamil [Muhammad saw]. Karena itu ia (Musa as) berkata: "Siapa tahu aku dapat membawa sedikit penerangan untukmu." [Q. 20: 10]
- Andaikan sang Pembimbing Utama puas dengan penerangan semu, bagaimana dapat seseorang yang menempuh jalan (thariqah) tidak mencukupkan dirinya dengan jejak semu.
- Dari Semak yang Terbakar, di Bukit Sinai, apa yang kedengarannya difirmankan Semakbukanlah dari Semak atau belukarnya, tetapi (firman) Allah.
- Dan peranan 'aku' adalah seperti 'Semak' itu.
-
Jadi, hakikat adalah 'hakikat' dan makhluk adalah 'makhluk'. Makanya buanglah sifat kemakhlukanmu, supaya kau sesuai dengan-Nya, beserta Dia -- kau pun dalam liputan hakikat. -
'Aku' sejati adalah subyek, dan obyek yang terurai adalah subyek dalam hakikatnya.Soalnya adalah bagaimana itu terurai. -
Allah berfirman kepada Musa (as): "Kau bimbinglah (ummatmu) pada Bukti (al- Hujjah)," tapi bukan pada Obyeknya Bukti. Adapun bagi-Ku, Aku adalah 'Bukti' dari setiap bukti. -
Allah membuatku melampaui apa adanya hakikat dengan kesepakatan, perjanjian, dan persekutuan. Rahasiaku adalah penyaksian (syahadah) langsung tanpa (keikutsertaan) pribadi makhlukku. Itulah rahasiaku, dan inilah hakikat. -
Allah memfirmankan pengetahuanku melalui 'aku' dari hatiku. Dia menarikku dekat pada-Nya setelah jauh dari-Nya. Dia membuat aku menjadi Sahabat (Waly)-Nya, Dia memilih
aku…
by:alhallaj(kitab tawasin-kematian.)
Wassalam
Kamis, 21 Juni 2012
KISAHKU
KISAHKU
"KISAHKU"
Dengarkan kisahku... .
Dengarkan, tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku.
kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku.
Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.
Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam Hidup itu sendiri.
Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.
Jangan kau anggap bahawa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.
Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang terbuka namun rahsia, ia hanya dapat difahami melalui cinta, hanya dapat disentuh dengan kebaikan, dan ketika kita mencoba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal asap.
By"kahlil gibran
"KISAHKU"
Dengarkan kisahku... .
Dengarkan, tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku.
kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku.
Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.
Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam Hidup itu sendiri.
Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.
Jangan kau anggap bahawa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.
Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang terbuka namun rahsia, ia hanya dapat difahami melalui cinta, hanya dapat disentuh dengan kebaikan, dan ketika kita mencoba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal asap.
By"kahlil gibran
Senin, 18 Juni 2012
inspirasi
inspirasi
Bila kita menanam Padi pasti akan tumbuh padi
walaupun akan tumbuh rumput2 penganggu di sekitarnya, tetapi bila kita menanam Rumput pastinya
tidak akan tumbuh padi .
hidup ini mudah dan singkat, cuma kadang kita sendiri yang tidak bisa
menyikapinya secara bijaksana.
Kadang kita selalu melihat sesuatu yang besar dengan menomor duakan yang kecil karena seolah itu adalah
hal yang sepele, padahal tanpa kita sadari, sesuatu yang dianggap kecil adalah merupakan sebuah
permulaan dari sesuatu yang besar. semoga kita tidak pernah mengabaikan sekecil apapun sesuatu
agar kita bisa memberikan sumbangsih yang besar nantinya untuk keselamatan dan kedamaian dunia.
Selalulah belajar dari segenap pori-pori kehidupan agar tiada yang kita abaikan. bahwa ternyata semua itu
adalah sebuah kenikmatan yang telah di berikan Tuhan YME, asalkan kita mau memahami bagaimana cara menikmatinya.
1. Perencanaan.
Tidak ada satupun dari sebuah perjalanan tanpa
sebuah perencanaan dan tidak ada satupun dari
sebuah kesuksesan tanpa adanya
perencanaan.bahkan mencari dan menemukan jodoh adalah bagian dari perencanaan, karena kita sudah me-reka2 bagaimana seandainya begini dan
begitu, dan perencanaan memerlukan angan2 atau impian, bayangan sehingga otak kita bekerja maksimal
untuk memperkirakan jalan mana yang dulu di tempuh, dan sekarang bagaimana memahami polanya
sehingga nantinya segala kemungkinan yang terjadi adalah tidak terlalu melenceng dari perkiraan.
sekecil apapun itu musti direncanakan karena segala sesuatu pasti dimulai dari yg kecil.
2. Be positif,menyikapi sisi buruk
Semua orang selalu bisa menerima kalo sesuatu yang enak, atau menguntungkan terjadi pada
dirinya,tetapi apabila sebaliknya, apakah bisa di terima ?Semua rencana, harapan, kebutuhan dan keinginan tidaklah selalu berjalan sesuai dengan yang
kita inginkan, karena setiap harapan akan berbenturan dengan harapan yang lain, mulai dari cara memperoleh harapan tersebut, mengolahnya,
mendapatkannya dan menyalurkannya..semuanya berbeda, dan ini kadang tanpa di sadari membuat kita
terbelenggu dalam pola yang kita buat sendiri padahal yang terlihat buruk tidaklah seperti yang kita lihat, begitupun yang kita rasa, yang kita dengar.semuanya kadang kita melihat dari yang enak2 saja, dan kita tidak menjadikannya itu sebuah pembelajaran atau hikmah yang mungkin di belakangan hari banyak sekali gunanya .karena setiap kejadian pasti ada alasan, sebab akibat dan
manfaatnya dan mulailah belajar menyikapinya. kalo untuk yang muslim, kalo seandainya dapat
sesuatu yang nggak enak, maukah kita selalu mengucap ”Alhamdulillaahirobbill’alamiin “
3. Keinginan dan Kebutuhan
Seolah sama padahal sangat berbeda…..
Keinginan adalah sebuah kehendak jangka menengah
dan panjang yang kadang masih bisa di tunda, karena
kebanyakan adalah lebih pada pencapaian kepuasan
spesial, seperti cita2 dan tujuan akhir …..
Sedangkan Kebutuhan adalah kehendak jangka pendek
yang memang harus dan wajib terpenuhi karena
memang “butuh” artinya perhitungan waktu, uang,dan faktor lainnya sangat menunjangnya semisal
adalah “hak & kewajiban” bagaimana seseorang selalu tanpa sadar hampir setiap saat hanya berbicara
membahas dan bahkan berdoa yang isinya adalah sebuah "tuntutan"tanpa menyadari apakah
sudah melaksanakan kewajibannya atau belum, hanya karena faktor " merasa" yang dianggapnya hanya
dia saja yang punya rasa, sedang orang lain tidak.
4. Akal dan Panca indera
Tidak bisa dipungkiri sebagian besar orang yang Pintar
itu mempunyai sifat sombong dan keras kepala
karena merasa super, orang Cerdas diikuti sifat licik,
sabar dan bisa memainkan irama, dan dalam khasanah
kehidupan tidak dikenal orang bodoh, pandir…karena
semua manusia tercipta dengan dibekali otak dan
indera sebagai tempat menangkap dan mengolah
apapun yang di tangkapnya …..
Bagaimana seseorang memainkan akal dari
penangkapan indera tersebutlah yang membuat
setiap orang itu terasa berbeda, jadi keterbatasan
dan kelebihan adalah tergantung dari sudut pandang
mana kita melihatnya dan merasakannya … karena
Tuhan selalu adil dan bijaksana dalam memberikan
sesuatu pada makhlukNya … adanya kesempatan
selalu ada dikala sesempit apapun kesempitan
melanda, tinggal bagaimana kita bisa melihat, merasa,
dan menyikapinya dengan mengambil dan
memanfaatkan keadaan dan situasi itu tanpa harus
menyalahkan siapapun dan apapun itu …. apalagi
memakai Tuhan hanya untuk kepentingan sendiri,
kelompok atau golongan ….karena Tuhan punya
bersama bukan punya masing2, inilah permainan akal
dan indera yang sangat menakutkan.
5. Kehidupan adalah sebuah perjalanan
Setiap perjalanan akan membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan untuk mencapainya, dan yang perlu
disadari adalah bahwa ‘ dunia ini tidak akan berhenti
berputar hanya untuk melihat kita menangis,
bersedih, bahagia, sengsara, atau bercanda bahkan kaya atau miskin sekalipun ‘
Sebuah kenyataan memang terkadang pahit dan getir untuk dirasakan,
tetapi ini hanyalah sebuah ketertundaan untuk kita
yang tetap mau berusaha dan berdoa, karena bila
hanya berdoa saja, ini sama saja kita tidak
menghargai Tuhan yang sudah meminjamkan
kesempurnaanNya pada kita untuk menunjukkan
kebesaran dan kehebatanNya …. dan bila hanya
berusaha tanpa doa, sama saja kita tidak menyadari
bahwa semua yang ada di jagad raya ini hanya berupa
“pinjaman” semata…karena kalo ama Tuhan saja lupa
apalagi ama yang lain…..
6. Sebuah…..keluhan vs keikhlasan
Adalah wajar saja kadang kita mengeluh karena masih
punya “rasa”, tetapi kadang dalam kita berdoa atau
sembahyang, sholat, atau beribadah selalu kita tanpa
sadari terucap entah dalam hati atau terucap di mulut
tentang sebuah bahasa ketidak terimaan akan
sesuatu yang kita alami atau orang lain alami ……
Sampai dimana sebebtulnya standar keihklasan itu…
kadang orang menganggap adalah sebuah perihal
kepasrahan tanpa usaha dan inilah yang membuat
kadang orang terlalu sabar sehingga memperhatikan
orang lain dan melupakan diri sendiri atau
memberikan sesuatu dengan pamrih atau bahkan
karena menganggap orang lain bersalah maka tidak
perlu dibantu. Padahal ikhlas adalah sebuah kemurnian
tanpa campuran bagaimana kita bertingkah laku,
bertindak dengan batasan yang kita mampu untuk
berbuat demi memberikan rasa selamat, keselamatan,
menyelamatkan dan terselamatkan dengan
didasarkan kebesaran cinta Ilahi.
7. Kaya dan Sukses,serta Adil dan Bijaksana
Ini sudah menjadi keharusan …
karena bagaimana seseorang akan memberikan
contoh, panutan dan bahkan harus membantu
sesamanya, bagaimana bisa terjadi kalo dia sendiri
tidak mempunyai sesuatu yang akan dia berikan…
karena sudah merupakan kodrat manusia untuk
menjadi pemimpin di bumi …
Dalam menjalani hidup ini memang di butuhkan 3 unsur untuk kita bisa berusaha dan 1 unsur sebagai
pedoman agar manusia sadar akan tindakannya,
Yaitu"
a. Akal pikiran
b. Tenaga
c. Uang
d. Hati
Dengan memberdayakan salah satu unsur saja, asal di
barengi dengan kerjanya hati maka semua akan bisa
kita lalui dengan lapang dada dan selalu terkontrol
dan memanfaatkan di jalan kebaikan yang tidak merugikan siapapun bahkan malah memberikan kebaikan, baik pada alam dan semua yang ada dialam ini
8. Kesadaran melahirkan Kesabaran.
Tidak ada kesadaran berarti tidak akan melahirkan apa2 Dengan sadar terhadap hakikat diri, akan membuat setiap manusia dapat berpikir tentang bagaimana membuat sesuatu yang baik dan lebih baik dan tidak
memandang apa, siapa, dimana, kapan.
Seandainya Tuhan membeda2kan makhluknya mungkin kita boleh2 saja mengikuti seperti itu, tetapi Tuhan adalah Maha Adil, Bijaksana dan Sempurna,berarti tidak ada sedikit cacatpun didalamnya.jadi pantaskah manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna berbuat sesuatu yang hina dan tercela padahal manusia di ciptakan agar sebagai pemimpin di bumi ini .pengertiannya adalah yang mau memimpin dirinya sendiri, memberi contoh, panutan dan mengayomi dan membimbing dan akhirnya berbagi pada sesama manusia, saling memberi saling menerima bukan hanya memberi tidak pernah menerima, atau menerima terus tidak pernah memberi .
9. Cermin diri cermin kehidupan
Setiap hari, setiap saat selalu kita temui gambaran di sekitar kita, tetapi kadang kita tidak menyadarinya bahwa itu bisa sebagai bahan pembelajaran dan
kadang cuek saja atau malah tanpa disadari karena hanya sebuah kepentingan kita malah membela yang
salah.bagaimana kadang kita mengasihani orang lain padahal mungkin harusnya sebaliknya, karena kadang kita memandang diri kita ini terlalu berlebih.sehingga yang lain kita anggap kurang .
10. Menjadi sebuah Samudera
Bagaimana sebuah samudera menjadi sebuah ajang
muara yang menyeramkan kelihatannya…ada
bangkai, tumpahnya minyak, berbagai kotoran, tetapi ada juga keindahan yang memang letaknya di kedalaman samudera tersebut, dan tanpa kita sadari
di kedalaman itu suasananya lebih indah, tenang sedangkan di pinggir pantai biasanya hanya kotoran yang kita temui.Bagaimana sebuah samudera menjadi penetralisir.semuanya di terima dengan lapang dada, tanpa penolakan sedikitpun dan kemudian diolahnya
sehingga bisa berguna untuk semua makhluk hidup yang memerlukannya, walau kadang kalau samudera sedang bergolak siapapun akan ngeri melihatnya dan berharap tidak akan terjadi apa2 tetapi ternyata sebegitu ganasnya tetapi samudera bisa memberikan penghidupan untuk semua makhluk yang membutuhkannya.semua yang masuk kedalamnya akan tawar.dan ikut dalam hukum prosesnya dan diolahnya menjadi sebuah sesuatu yang berguna dan bermanfaat.
Bagaimana dari makhluk yang paling indah sampai ganas di tampungnya dan di berinya kehidupan,bahkan manusia yang kadang merugikannya juga tidak di gubrisnya malah banyak di bantunya Inilah seharusnya sebuah kehidupan
11. Mengakui dan Menerima
Sikap inilah yang selalu sulit sekali kita
lakukan kebanyakan hanya di mulut saja tetapi ndak nyampe ke arah keikhlasan atau ketulusan,
karena kadang kita mengakui hanya karena biar dilihat orang lain, jadi ada pamrihnya padahal
dengan sikap menerima dan mengakui ini kita bisa jadikan bentuk pembelajaran dan mulai menggapai kesadaran akan introspeksi ke kedalaman diri akan menyikapi sebuah masalah atau persoalan dan menyelesaikannya.
12. Menghadapi sebuah Kenyataan
Sampai kapan kita akan lari, sampai dimana bisa dihindari kadang kita merasa aman dengan berlari
atau menghindarinya, padahal tanpa disadari, ini seperti bola salju yang setiap langkahnya menghimpun
tenaga dan kekuatan penghancurnya semakin besar jadi mumpung masih kecil mending diselesaikan
dulu, daripada merusak buah lainnya.
13. Menjadi Guru dan Murid buat diri sendiri
Paling sulit dilakukan bahkan oleh guru sekalipun Jadi tidak ada manusia yang sempurna kecuali dia sudah menyadari siapa dirinya, karena hanya pemenanglah yang tau apa dan dimana kelemahannya sehingga dia bisa berbenah dan memberdayakannya
dan bukan malah menutupinya sehingga membuatnya seolah tidak ada
14. Selaras dan seimbang
Semua dijagad raya ini mempunyai sifat
ganda kecuali Sang Maha Pencipta hanya dia yang mempunyai sifat ganjil, makanya Dialah Yang Maha Esa Dari sifat ganda inilah semuanya berawal, sehingga semuanya ada sebab akibat, awal akhir, hulu hilir, lahir
batin, hidup mati, baik buruk, besar kecil, kaya miskin,bahagia sengsara, tua muda, dll.inilah keadaan di
dunia yang serba relatif, semuanya ada batasan,sifatnya terbatas dan saling membatasi. Disinilah di butuhkan kesadaran dalam menyikapi perjalanan kehidupan, bahwa apapun yang kita lakukan haruslah
seimbang, karena bagaimanapun jasad atau raga kita selalu menghendaki sesuatu didunia ini untuk hidupnya karena adanya hawa & nafsu
yang menempel dalam raga, sedangkan kadang kita melupakan adanya ruh atau nyawa yang mesti juga di pelihara dan harus memancarkan sinar ilahiah Nya agar dapat membelenggu atau menundukkan kehendak raga agar langkahnya tidak membabi buta dan menimbulkan kesengsaraan nantinya.Semuanya di dunia ini sudah tersedia dan tinggal menggunakan dan memanfaatkannya dengan benar
dan baik, yang tujuannya adalah untuk kemaslahatan dan kebaikan untuk seluruh penghuni bumi, janganlah
mengambil tanpa memberi, janganlah memberi tanpa menerima karena ini akan menimbulkan ketidak seimbangan dan pasti akan ber-efek negatif baik untuk diri sendiri maupun orang lain dulu Rasulullah Muhammad SAW Al Mustafa bersabda"
Jangan engkau terlalu cinta pada sesuatu, siapa tahu lain waktu engkau akan di kecewakannya, dan
janganlah engkau terlalu membenci sesuatu, siapa
tahu di lain waktu engkau membutuhkannya " segala sesuatunya letakkanlah sesuai tempatnya dan sesuai
porsinya .Tuhan itu Maha Baik dan selalu Maha Pengasih dan Penyayang buktinya sampai sekarang tidak pernah ada manusia atau siapapun di dunia ini
yang di ‘marahi’ oleh Nya malah selalu semuanya si kasih gratisan, walaupun tingkah lakunya selalu
mengecewakan semua kerusakan yang ada di dunia adalah sebab dan akibat dari perbuatan dan tingkah laku manusia itu sendiri, dan bukan dari Tuhan ini yang banyak tidak disadari oleh kita karena merasa selama ini Tuhan Maha Baik.
Sumber:samudra hening
Bila kita menanam Padi pasti akan tumbuh padi
walaupun akan tumbuh rumput2 penganggu di sekitarnya, tetapi bila kita menanam Rumput pastinya
tidak akan tumbuh padi .
hidup ini mudah dan singkat, cuma kadang kita sendiri yang tidak bisa
menyikapinya secara bijaksana.
Kadang kita selalu melihat sesuatu yang besar dengan menomor duakan yang kecil karena seolah itu adalah
hal yang sepele, padahal tanpa kita sadari, sesuatu yang dianggap kecil adalah merupakan sebuah
permulaan dari sesuatu yang besar. semoga kita tidak pernah mengabaikan sekecil apapun sesuatu
agar kita bisa memberikan sumbangsih yang besar nantinya untuk keselamatan dan kedamaian dunia.
Selalulah belajar dari segenap pori-pori kehidupan agar tiada yang kita abaikan. bahwa ternyata semua itu
adalah sebuah kenikmatan yang telah di berikan Tuhan YME, asalkan kita mau memahami bagaimana cara menikmatinya.
1. Perencanaan.
Tidak ada satupun dari sebuah perjalanan tanpa
sebuah perencanaan dan tidak ada satupun dari
sebuah kesuksesan tanpa adanya
perencanaan.bahkan mencari dan menemukan jodoh adalah bagian dari perencanaan, karena kita sudah me-reka2 bagaimana seandainya begini dan
begitu, dan perencanaan memerlukan angan2 atau impian, bayangan sehingga otak kita bekerja maksimal
untuk memperkirakan jalan mana yang dulu di tempuh, dan sekarang bagaimana memahami polanya
sehingga nantinya segala kemungkinan yang terjadi adalah tidak terlalu melenceng dari perkiraan.
sekecil apapun itu musti direncanakan karena segala sesuatu pasti dimulai dari yg kecil.
2. Be positif,menyikapi sisi buruk
Semua orang selalu bisa menerima kalo sesuatu yang enak, atau menguntungkan terjadi pada
dirinya,tetapi apabila sebaliknya, apakah bisa di terima ?Semua rencana, harapan, kebutuhan dan keinginan tidaklah selalu berjalan sesuai dengan yang
kita inginkan, karena setiap harapan akan berbenturan dengan harapan yang lain, mulai dari cara memperoleh harapan tersebut, mengolahnya,
mendapatkannya dan menyalurkannya..semuanya berbeda, dan ini kadang tanpa di sadari membuat kita
terbelenggu dalam pola yang kita buat sendiri padahal yang terlihat buruk tidaklah seperti yang kita lihat, begitupun yang kita rasa, yang kita dengar.semuanya kadang kita melihat dari yang enak2 saja, dan kita tidak menjadikannya itu sebuah pembelajaran atau hikmah yang mungkin di belakangan hari banyak sekali gunanya .karena setiap kejadian pasti ada alasan, sebab akibat dan
manfaatnya dan mulailah belajar menyikapinya. kalo untuk yang muslim, kalo seandainya dapat
sesuatu yang nggak enak, maukah kita selalu mengucap ”Alhamdulillaahirobbill’alamiin “
3. Keinginan dan Kebutuhan
Seolah sama padahal sangat berbeda…..
Keinginan adalah sebuah kehendak jangka menengah
dan panjang yang kadang masih bisa di tunda, karena
kebanyakan adalah lebih pada pencapaian kepuasan
spesial, seperti cita2 dan tujuan akhir …..
Sedangkan Kebutuhan adalah kehendak jangka pendek
yang memang harus dan wajib terpenuhi karena
memang “butuh” artinya perhitungan waktu, uang,dan faktor lainnya sangat menunjangnya semisal
adalah “hak & kewajiban” bagaimana seseorang selalu tanpa sadar hampir setiap saat hanya berbicara
membahas dan bahkan berdoa yang isinya adalah sebuah "tuntutan"tanpa menyadari apakah
sudah melaksanakan kewajibannya atau belum, hanya karena faktor " merasa" yang dianggapnya hanya
dia saja yang punya rasa, sedang orang lain tidak.
4. Akal dan Panca indera
Tidak bisa dipungkiri sebagian besar orang yang Pintar
itu mempunyai sifat sombong dan keras kepala
karena merasa super, orang Cerdas diikuti sifat licik,
sabar dan bisa memainkan irama, dan dalam khasanah
kehidupan tidak dikenal orang bodoh, pandir…karena
semua manusia tercipta dengan dibekali otak dan
indera sebagai tempat menangkap dan mengolah
apapun yang di tangkapnya …..
Bagaimana seseorang memainkan akal dari
penangkapan indera tersebutlah yang membuat
setiap orang itu terasa berbeda, jadi keterbatasan
dan kelebihan adalah tergantung dari sudut pandang
mana kita melihatnya dan merasakannya … karena
Tuhan selalu adil dan bijaksana dalam memberikan
sesuatu pada makhlukNya … adanya kesempatan
selalu ada dikala sesempit apapun kesempitan
melanda, tinggal bagaimana kita bisa melihat, merasa,
dan menyikapinya dengan mengambil dan
memanfaatkan keadaan dan situasi itu tanpa harus
menyalahkan siapapun dan apapun itu …. apalagi
memakai Tuhan hanya untuk kepentingan sendiri,
kelompok atau golongan ….karena Tuhan punya
bersama bukan punya masing2, inilah permainan akal
dan indera yang sangat menakutkan.
5. Kehidupan adalah sebuah perjalanan
Setiap perjalanan akan membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan untuk mencapainya, dan yang perlu
disadari adalah bahwa ‘ dunia ini tidak akan berhenti
berputar hanya untuk melihat kita menangis,
bersedih, bahagia, sengsara, atau bercanda bahkan kaya atau miskin sekalipun ‘
Sebuah kenyataan memang terkadang pahit dan getir untuk dirasakan,
tetapi ini hanyalah sebuah ketertundaan untuk kita
yang tetap mau berusaha dan berdoa, karena bila
hanya berdoa saja, ini sama saja kita tidak
menghargai Tuhan yang sudah meminjamkan
kesempurnaanNya pada kita untuk menunjukkan
kebesaran dan kehebatanNya …. dan bila hanya
berusaha tanpa doa, sama saja kita tidak menyadari
bahwa semua yang ada di jagad raya ini hanya berupa
“pinjaman” semata…karena kalo ama Tuhan saja lupa
apalagi ama yang lain…..
6. Sebuah…..keluhan vs keikhlasan
Adalah wajar saja kadang kita mengeluh karena masih
punya “rasa”, tetapi kadang dalam kita berdoa atau
sembahyang, sholat, atau beribadah selalu kita tanpa
sadari terucap entah dalam hati atau terucap di mulut
tentang sebuah bahasa ketidak terimaan akan
sesuatu yang kita alami atau orang lain alami ……
Sampai dimana sebebtulnya standar keihklasan itu…
kadang orang menganggap adalah sebuah perihal
kepasrahan tanpa usaha dan inilah yang membuat
kadang orang terlalu sabar sehingga memperhatikan
orang lain dan melupakan diri sendiri atau
memberikan sesuatu dengan pamrih atau bahkan
karena menganggap orang lain bersalah maka tidak
perlu dibantu. Padahal ikhlas adalah sebuah kemurnian
tanpa campuran bagaimana kita bertingkah laku,
bertindak dengan batasan yang kita mampu untuk
berbuat demi memberikan rasa selamat, keselamatan,
menyelamatkan dan terselamatkan dengan
didasarkan kebesaran cinta Ilahi.
7. Kaya dan Sukses,serta Adil dan Bijaksana
Ini sudah menjadi keharusan …
karena bagaimana seseorang akan memberikan
contoh, panutan dan bahkan harus membantu
sesamanya, bagaimana bisa terjadi kalo dia sendiri
tidak mempunyai sesuatu yang akan dia berikan…
karena sudah merupakan kodrat manusia untuk
menjadi pemimpin di bumi …
Dalam menjalani hidup ini memang di butuhkan 3 unsur untuk kita bisa berusaha dan 1 unsur sebagai
pedoman agar manusia sadar akan tindakannya,
Yaitu"
a. Akal pikiran
b. Tenaga
c. Uang
d. Hati
Dengan memberdayakan salah satu unsur saja, asal di
barengi dengan kerjanya hati maka semua akan bisa
kita lalui dengan lapang dada dan selalu terkontrol
dan memanfaatkan di jalan kebaikan yang tidak merugikan siapapun bahkan malah memberikan kebaikan, baik pada alam dan semua yang ada dialam ini
8. Kesadaran melahirkan Kesabaran.
Tidak ada kesadaran berarti tidak akan melahirkan apa2 Dengan sadar terhadap hakikat diri, akan membuat setiap manusia dapat berpikir tentang bagaimana membuat sesuatu yang baik dan lebih baik dan tidak
memandang apa, siapa, dimana, kapan.
Seandainya Tuhan membeda2kan makhluknya mungkin kita boleh2 saja mengikuti seperti itu, tetapi Tuhan adalah Maha Adil, Bijaksana dan Sempurna,berarti tidak ada sedikit cacatpun didalamnya.jadi pantaskah manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna berbuat sesuatu yang hina dan tercela padahal manusia di ciptakan agar sebagai pemimpin di bumi ini .pengertiannya adalah yang mau memimpin dirinya sendiri, memberi contoh, panutan dan mengayomi dan membimbing dan akhirnya berbagi pada sesama manusia, saling memberi saling menerima bukan hanya memberi tidak pernah menerima, atau menerima terus tidak pernah memberi .
9. Cermin diri cermin kehidupan
Setiap hari, setiap saat selalu kita temui gambaran di sekitar kita, tetapi kadang kita tidak menyadarinya bahwa itu bisa sebagai bahan pembelajaran dan
kadang cuek saja atau malah tanpa disadari karena hanya sebuah kepentingan kita malah membela yang
salah.bagaimana kadang kita mengasihani orang lain padahal mungkin harusnya sebaliknya, karena kadang kita memandang diri kita ini terlalu berlebih.sehingga yang lain kita anggap kurang .
10. Menjadi sebuah Samudera
Bagaimana sebuah samudera menjadi sebuah ajang
muara yang menyeramkan kelihatannya…ada
bangkai, tumpahnya minyak, berbagai kotoran, tetapi ada juga keindahan yang memang letaknya di kedalaman samudera tersebut, dan tanpa kita sadari
di kedalaman itu suasananya lebih indah, tenang sedangkan di pinggir pantai biasanya hanya kotoran yang kita temui.Bagaimana sebuah samudera menjadi penetralisir.semuanya di terima dengan lapang dada, tanpa penolakan sedikitpun dan kemudian diolahnya
sehingga bisa berguna untuk semua makhluk hidup yang memerlukannya, walau kadang kalau samudera sedang bergolak siapapun akan ngeri melihatnya dan berharap tidak akan terjadi apa2 tetapi ternyata sebegitu ganasnya tetapi samudera bisa memberikan penghidupan untuk semua makhluk yang membutuhkannya.semua yang masuk kedalamnya akan tawar.dan ikut dalam hukum prosesnya dan diolahnya menjadi sebuah sesuatu yang berguna dan bermanfaat.
Bagaimana dari makhluk yang paling indah sampai ganas di tampungnya dan di berinya kehidupan,bahkan manusia yang kadang merugikannya juga tidak di gubrisnya malah banyak di bantunya Inilah seharusnya sebuah kehidupan
11. Mengakui dan Menerima
Sikap inilah yang selalu sulit sekali kita
lakukan kebanyakan hanya di mulut saja tetapi ndak nyampe ke arah keikhlasan atau ketulusan,
karena kadang kita mengakui hanya karena biar dilihat orang lain, jadi ada pamrihnya padahal
dengan sikap menerima dan mengakui ini kita bisa jadikan bentuk pembelajaran dan mulai menggapai kesadaran akan introspeksi ke kedalaman diri akan menyikapi sebuah masalah atau persoalan dan menyelesaikannya.
12. Menghadapi sebuah Kenyataan
Sampai kapan kita akan lari, sampai dimana bisa dihindari kadang kita merasa aman dengan berlari
atau menghindarinya, padahal tanpa disadari, ini seperti bola salju yang setiap langkahnya menghimpun
tenaga dan kekuatan penghancurnya semakin besar jadi mumpung masih kecil mending diselesaikan
dulu, daripada merusak buah lainnya.
13. Menjadi Guru dan Murid buat diri sendiri
Paling sulit dilakukan bahkan oleh guru sekalipun Jadi tidak ada manusia yang sempurna kecuali dia sudah menyadari siapa dirinya, karena hanya pemenanglah yang tau apa dan dimana kelemahannya sehingga dia bisa berbenah dan memberdayakannya
dan bukan malah menutupinya sehingga membuatnya seolah tidak ada
14. Selaras dan seimbang
Semua dijagad raya ini mempunyai sifat
ganda kecuali Sang Maha Pencipta hanya dia yang mempunyai sifat ganjil, makanya Dialah Yang Maha Esa Dari sifat ganda inilah semuanya berawal, sehingga semuanya ada sebab akibat, awal akhir, hulu hilir, lahir
batin, hidup mati, baik buruk, besar kecil, kaya miskin,bahagia sengsara, tua muda, dll.inilah keadaan di
dunia yang serba relatif, semuanya ada batasan,sifatnya terbatas dan saling membatasi. Disinilah di butuhkan kesadaran dalam menyikapi perjalanan kehidupan, bahwa apapun yang kita lakukan haruslah
seimbang, karena bagaimanapun jasad atau raga kita selalu menghendaki sesuatu didunia ini untuk hidupnya karena adanya hawa & nafsu
yang menempel dalam raga, sedangkan kadang kita melupakan adanya ruh atau nyawa yang mesti juga di pelihara dan harus memancarkan sinar ilahiah Nya agar dapat membelenggu atau menundukkan kehendak raga agar langkahnya tidak membabi buta dan menimbulkan kesengsaraan nantinya.Semuanya di dunia ini sudah tersedia dan tinggal menggunakan dan memanfaatkannya dengan benar
dan baik, yang tujuannya adalah untuk kemaslahatan dan kebaikan untuk seluruh penghuni bumi, janganlah
mengambil tanpa memberi, janganlah memberi tanpa menerima karena ini akan menimbulkan ketidak seimbangan dan pasti akan ber-efek negatif baik untuk diri sendiri maupun orang lain dulu Rasulullah Muhammad SAW Al Mustafa bersabda"
Jangan engkau terlalu cinta pada sesuatu, siapa tahu lain waktu engkau akan di kecewakannya, dan
janganlah engkau terlalu membenci sesuatu, siapa
tahu di lain waktu engkau membutuhkannya " segala sesuatunya letakkanlah sesuai tempatnya dan sesuai
porsinya .Tuhan itu Maha Baik dan selalu Maha Pengasih dan Penyayang buktinya sampai sekarang tidak pernah ada manusia atau siapapun di dunia ini
yang di ‘marahi’ oleh Nya malah selalu semuanya si kasih gratisan, walaupun tingkah lakunya selalu
mengecewakan semua kerusakan yang ada di dunia adalah sebab dan akibat dari perbuatan dan tingkah laku manusia itu sendiri, dan bukan dari Tuhan ini yang banyak tidak disadari oleh kita karena merasa selama ini Tuhan Maha Baik.
Sumber:samudra hening
lirik lagu vierra-kesepian
Lirik dan mp3 Vierra –Kesepian
judul:Kesepian
band: vierra
dimana kamu dimana, di sini, bukan
kemana kamu kemana, ke sini, bukan
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
reff1"
jangan kau pergi lagi aku tak mau sendiri
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
katanya pergi sebentar,ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu'
reff2"
jangan janji-janji terus
aku tak mau kau bohong
temani aku tuk sebentar saja agar aku tak kesepian
repeat reff
Download lagunya: download lagu vierra kesepian mp3
atau download lebih banyak:DISINI
judul:Kesepian
band: vierra
dimana kamu dimana, di sini, bukan
kemana kamu kemana, ke sini, bukan
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
reff1"
jangan kau pergi lagi aku tak mau sendiri
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
katanya pergi sebentar,ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu'
reff2"
jangan janji-janji terus
aku tak mau kau bohong
temani aku tuk sebentar saja agar aku tak kesepian
repeat reff
Download lagunya: download lagu vierra kesepian mp3
atau download lebih banyak:DISINI
Minggu, 17 Juni 2012
puisi jalaudin rumi"cahaya dan bayangan"
syair jalaludin rumi
alt='puisi-syair-jalaludin-rumi'
title='jalaludin-rumi' width='250'
height='302'/>
Cahaya dan bayangan
Tak mungkin suatu semesta terpisah dari semesta-semesta lainnya.
Tidak mungkin basah terpisah dari air, suatu langkah dari gerakan lainnya. Takkan padam nyala api dengan api lainnya.
wahai anakku, hatiku berdarah karena Cinta , jangan bersihkan darahku dengan darah yang lain.Hanya matahari yang mampu enyahkan bayangan.
Matahari memanjangkan dan memendekkan bayangan"carilah kuasa ini dari Sang Matahari.
Kalaupun ribuan tahun kau coba hindari, pada akhirnya, kan kau dapati bayangan senantiasa bersamamu. Yang melayanimu adalah dosa- dosamu, yang menolongmu adalah sakitmu, nyala lilinmu adalah kegelapanmu, pencarian dan jelajahmu dari jerat rantaimu.
Hal ini kan kujelaskan, hanya jika telah kuat hatimu sebab jika remuk kristal-gelas hatimu, takkan pernah ia pulih. Mestilah engkau miliki, dan sandingkan keduanya,cahaya dan kegelapan. dengarkanlah anakku, bersujudlah dalam-dalam di hadapan Pohon TaQwa.
Ketika dari Pohon Rahmat-Nya, Dia tumbuhkan untukmu sayap dan bulu, jadilah sesenyap merpati, jangan mendekur. Ketika seekor katak masuk kedalam air, sang ular tak dapat mendengarnya tapi saat ia menguak, ular jadi tahu dimana ia berada.
Walaupun sang katak berusaha menipu, dengan mendesis menirukan ular, suara aslinya yang parau tetap terdengar. Sang katak hanya dapat selamat jika menutup mulut, dan diam di sudut bahkan sebutir gandum pun, jika ia bisa diam di sudut, berubah jadi harta-karun. Ketika sebutir gandum berubah menjadi harta-karun, takkan ia lenyap ditelan bumi jiwa, yang bagai sebutir gandum, berubah menjadi harta-karun, ketika ia mencapai khazanah Hu.
Apakah kuakhiri kata-kata ini disini, atau kuperas lagi, Engkau lah, Sang Pemilik Sabda, yang tentukan; Wahai Rajaku, siapalah hamba ini.
By"Jalaludin rumi
alt='puisi-syair-jalaludin-rumi'
title='jalaludin-rumi' width='250'
height='302'/>
Cahaya dan bayangan
Tak mungkin suatu semesta terpisah dari semesta-semesta lainnya.
Tidak mungkin basah terpisah dari air, suatu langkah dari gerakan lainnya. Takkan padam nyala api dengan api lainnya.
wahai anakku, hatiku berdarah karena Cinta , jangan bersihkan darahku dengan darah yang lain.Hanya matahari yang mampu enyahkan bayangan.
Matahari memanjangkan dan memendekkan bayangan"carilah kuasa ini dari Sang Matahari.
Kalaupun ribuan tahun kau coba hindari, pada akhirnya, kan kau dapati bayangan senantiasa bersamamu. Yang melayanimu adalah dosa- dosamu, yang menolongmu adalah sakitmu, nyala lilinmu adalah kegelapanmu, pencarian dan jelajahmu dari jerat rantaimu.
Hal ini kan kujelaskan, hanya jika telah kuat hatimu sebab jika remuk kristal-gelas hatimu, takkan pernah ia pulih. Mestilah engkau miliki, dan sandingkan keduanya,cahaya dan kegelapan. dengarkanlah anakku, bersujudlah dalam-dalam di hadapan Pohon TaQwa.
Ketika dari Pohon Rahmat-Nya, Dia tumbuhkan untukmu sayap dan bulu, jadilah sesenyap merpati, jangan mendekur. Ketika seekor katak masuk kedalam air, sang ular tak dapat mendengarnya tapi saat ia menguak, ular jadi tahu dimana ia berada.
Walaupun sang katak berusaha menipu, dengan mendesis menirukan ular, suara aslinya yang parau tetap terdengar. Sang katak hanya dapat selamat jika menutup mulut, dan diam di sudut bahkan sebutir gandum pun, jika ia bisa diam di sudut, berubah jadi harta-karun. Ketika sebutir gandum berubah menjadi harta-karun, takkan ia lenyap ditelan bumi jiwa, yang bagai sebutir gandum, berubah menjadi harta-karun, ketika ia mencapai khazanah Hu.
Apakah kuakhiri kata-kata ini disini, atau kuperas lagi, Engkau lah, Sang Pemilik Sabda, yang tentukan; Wahai Rajaku, siapalah hamba ini.
By"Jalaludin rumi
Minggu, 10 Juni 2012
Kumpulan puisi kahlil gibran.
kumpulan puisi kahlil gibran
Judul : Pikiran dan Samadi
by:kahlil gibran
alt='puisi-puisi-cinta-kahlil-gibran'
title='puisi-kahlil-gibran' width='280'
height='260'/>
PIKIRAN DAN SAMADI
Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat lain
Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap lain.
Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya
melihat sosok yang menghalangi dan merintangi jalan kita.
Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgasana keagungan,tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu,merenggut mahkota
kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.
Cinta lewat di depan kita, berjubahkan kelembutan tapi kita lari
ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan
mengikutinya, untuk berbuat kebusukan atas namanya.
Meski orang yang paling bijaksana terbungkuk karena memikul beban Cinta,
tapi sebenarnya beban itu seringan pawana riang Lebanon.
Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lezat
dan anggurnya tapi bila kita telah duduk menghadapinya, kita pun makan
dengan lahap dan rakus.
Tangan Alam menyambut hangat kedatangan kita, dan menawarkan pula agar
kita menikmati keindahannya tapi kita takut akan keheningannya, lalu
bergegas lari ke kota yang ramai, berdesak-desakan seperti kawanan kambing
yang lari ketakutan oleh serigala garang.
Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa anak-anak atau ciuman
kekasih, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh.
Hati manusia menyeru pertolongan jiwa manusia memohon pembebasan tapi kita tidak mendengar teriak mereka, karena kita tidak membuka telinga dan
berniat memahaminya. Tapi orang yang mendengar dan memahaminya malahan
kita sebut gila lalu kita tinggalkan.
Malampun berlalu, hidup kita lelah dan kurang waspada, sedang hari pun
memberi salam dan merangkul kita. Tapi di siang dan malam hari, kita senantiasa ketakutan.
Kita amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar.
Kita menginjak-injak roti Kehidupan, sedangkan kelaparan menggerogoti hati
kita. Sungguh betapa budiman Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa
jauh Manusia meninggalkan Sang Hidup.
Karya : kahlil gibran" Suara Sang Guru"
Judul : Pikiran dan Samadi
by:kahlil gibran
alt='puisi-puisi-cinta-kahlil-gibran'
title='puisi-kahlil-gibran' width='280'
height='260'/>
PIKIRAN DAN SAMADI
Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat lain
Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap lain.
Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya
melihat sosok yang menghalangi dan merintangi jalan kita.
Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgasana keagungan,tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu,merenggut mahkota
kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.
Cinta lewat di depan kita, berjubahkan kelembutan tapi kita lari
ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan
mengikutinya, untuk berbuat kebusukan atas namanya.
Meski orang yang paling bijaksana terbungkuk karena memikul beban Cinta,
tapi sebenarnya beban itu seringan pawana riang Lebanon.
Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lezat
dan anggurnya tapi bila kita telah duduk menghadapinya, kita pun makan
dengan lahap dan rakus.
Tangan Alam menyambut hangat kedatangan kita, dan menawarkan pula agar
kita menikmati keindahannya tapi kita takut akan keheningannya, lalu
bergegas lari ke kota yang ramai, berdesak-desakan seperti kawanan kambing
yang lari ketakutan oleh serigala garang.
Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa anak-anak atau ciuman
kekasih, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh.
Hati manusia menyeru pertolongan jiwa manusia memohon pembebasan tapi kita tidak mendengar teriak mereka, karena kita tidak membuka telinga dan
berniat memahaminya. Tapi orang yang mendengar dan memahaminya malahan
kita sebut gila lalu kita tinggalkan.
Malampun berlalu, hidup kita lelah dan kurang waspada, sedang hari pun
memberi salam dan merangkul kita. Tapi di siang dan malam hari, kita senantiasa ketakutan.
Kita amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar.
Kita menginjak-injak roti Kehidupan, sedangkan kelaparan menggerogoti hati
kita. Sungguh betapa budiman Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa
jauh Manusia meninggalkan Sang Hidup.
Karya : kahlil gibran" Suara Sang Guru"
Langganan:
Postingan (Atom)