Sabtu, 11 Mei 2013

PUISI SUFISME BY RUMI


Puisi sufisme karya jalaludin rumi




puisi sufisme





PUISI SUFI,puisi cinta,puisi islami, puisi sufi terbaru



Wahai mata, carilah Dia,


akan kau lihat hal-hal yang menakjubkan.





Wahai jiwa, carilah Dia,


barulah akan kau alami riang dan senang.





Wahai fikiran, carilah Dia,


sampai engkau mabuk,


seperti penyembah berhala.


Carilah Dia, dan akan kau alami kesulitan,demi Yang Tercinta.





Wahai cinta, carilah Dia,


sehingga engkau melesat ke angkasa.





Wahai 'aql, carilah Dia,


dan akan kau dapati pengetahuan


dan pembelajaran sejati.





Rahasia dan keajaibannya,


melampaui sebab-akibat.


Mata lahiriah terhijab,


karena yang terpandang olehnya


hanyalah sebab-akibat.





Pencinta di jalan ini,


yang tercemar namanya karena seratus tuduhan,


akan menemukan seratus pujian dan sanjungan,


ketika dia musnah-lebur.





Demi berhaji ke Mekkah,


perjalanan melintasi padang pasir menjadi pantas.


Walau harus bertahan hidup dengan susu unta,


dan berhadapan dengan penyamun Baduy.





Yang berhaji akhirnya mencium Hajar Aswad,


agar dialaminya kecupan bibir Yang Tercinta.





Mengenai sabda-segar dari Yang Tercinta,


peliharalah; jangan engkau palsukan


dengan yang lain jangan tambahkan


dengan kata-katamu sendiri


karena hanya para pencari


yang dapat menemukan tambang emas.




Sumber: Rumi,Divan Syamsi Tabriz.


Jumat, 10 Mei 2013

Relief taman+gasebo

Decorasi taman luar rumah

Memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk taman dan Gasebo.


Taman luar rumah


Relief taman,kolam ikan, gasebo, 


Decorasi taman


Sabtu, 04 Mei 2013

kurasakan kehadiranmu

Puisi sufisme Junaid al-Baghdadi



Junaid al-Baghdadi

puisi cinta sufisme,puisi islami,puisi para sufi





Kini kutahu, Tuhan

Siapa Bersemayam dalam hatiku Dalam rahsia,

jauh daripada dunia

Lidahku bercakap dengan-Nya

yang kupuja Melalui sebuah jalan

Kami mendekat rapat

Terpisah jauh daripada-Nya



Berat siksa yang mendera jiwa

Walau Kau sembunyikan wajah-Mu

Jauh daripada pandangan mataku

Dalam cinta kurasa kehadiran-Mu

Yang mesra dalam hatiku



Dalam bencana mengerikan

Tak kusesali siksa yang mencabik jiwa

Hanya Kau saja Tuhan yang kurindu

Bukan kurnia atau tangan pemurah-Mu



Apabila seluruh dunia Kau berikan kepadaku

Atau surga sebagai pahala

Aku berdoa supaya seluruh kekayaanku

Tak berharga dibanding melihat wajah-Mu



karya :Junaid al-Baghdadi