Rabu, 30 November 2011

Inspirasi Arti Dari "CINTA" Bag 1.

puisikahlilgibran

Lalu berkatalah Almitra,
Bicaralah pada kami perihal Cinta.

Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang
ke arah kumpulan manusia itu,
dan keheningan menguasai mereka.

Dan dengan suara lantang dia berkata:
Pabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnya memelukmu menyerahlah
kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara hujung-hujung
sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia berbicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa menggetar mimpi-mimpimu bagai
angin utara membinasakan taman.
Kerana sebagaimana cinta memahkotai engkau,
demikian pula dia akan menghukummu.
Sebagaimana dia ada untuk menyuburkanmu,
demikian pula dia ada untuk mencantasmu.
Sebagaimana dia mendaki ke puncakmu dan membelai
mesra ranting-ranting lembutmu
yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan
menggegarkannya di dalam pautanmu pada bumi.
Laksana selonggok jagung dia menghimpun engkau
pada dirinya.
Dia menghempuk engkau hingga kau telanjang
Dia mengasing-asingkan kau demi membebaskan
engkau dari kulitmu.
Dia menggosok-gosok engkau sampai putih bersih.
Dia meramas engkau hingga kau menjadi lembut;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya
sehingga engkau bisa menjadi hidangan suci untuk
pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kau fahami rahsia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati
Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan
mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu untuk menutupi tubuhmu
dan melangkah keluar dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kau dapat
tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri
dan tiada mengambil apa-apa pun kecuali dari dirinya
sendiri.Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Kerana cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata, "Tuhan ada
di dalam hatiku," tapi sebaliknya, "Aku berada di
dalam hati Tuhan.
"Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya
Cinta, sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi
dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan memerlukan
keghairahan,
biarlah ini menjadi keghairahanmu:
Luluhkan dirimu dan mengalirlah bagaikan anak sungai,
yang menyanyikan alunannnya bagai sang malam.
Kenalilah penderitaan dari kelembutan yang begitu
jauh.
Rasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tentang
cinta;
Dan menitiskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati berawangan dan
mensyukuri hari baru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan
cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur,
Dan kemudian tidur bersama doa bagi kekasih di
dalam hatimu dan sekuntum nyanyian puji-pujian pada
bibirmu.
('Dari Sang Nabi')


By;Khalil Gibran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar