Minggu, 19 Februari 2012

ihlas kunci kebahagiaan didunia dan ahirat

ihlas

ihlas

Sungguh keikhlasan hatilah yang

merupakan harta yang paling berharga

dan HARTA yang paling hakiki seorang manusia di dunia dan akhirat.

karena Semua ibadah yang dilakukan

tanpa keihlasan,niscaya akan berbuah

kesia siaan belaka.

Manusiayang mampu untuk ihlas, adalah manusia yang berkarakter kuat keIMANannya terhadap tuhannya.ia hanya meyakini bahwa yang paling penting di dunia ini adalah ridha Allah S.W.T.

Sehingga ia jelas orientasi

hidupnya,dan langkah yang akan di ambil serta harapan-harapan yang akan diraihnya.

Orang semacam inilah yang dinamakan

orang yang paling menikmati hidupnya

karena ia bersungguh-sungguh dalam

menjaga keikhlasannya.

Sebuah keikhlasan sangat berperan

dalam kehidupan kita karena keikhlasan

berhubungan dengan (dua) kewajiban, yaitu: meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar.

Dalam kitab AL HIKAM

karya Syeikh Ibnu Atho’ilah menjelaskan

tentang kedudukan seorang hamba dalam amal perbuatannya, terdapat dua tingkatan kemuliaan

seorang hamba ahli ikhlas, yakni hamba Allah yang ABRAR dan yang MUQOROBBIN.

Keikhlasan seorang abrar adalah apabila amal perbuatannya telah bersih dari riya‘ baik yang jelas maupun tersamar. Sedangkan tujuan amal

perbuatannya selalu hanya pahala (Surga) yang dijanjikan Allah SWT.

Adapun keikhlasan seorang hamba yang

MUQOROBBIN adalah,ia merasa bahwa semua amal kebaikannya semata-mata karunia Allah kepadanya,Sebab Allah yang memberi hidayah dan taufik. Dengan kata lain, amalan seorang hamba yang ABRAR

dinamakan amalan lillah, yaitu beramal karena Allah.

Sedangkan amalan seorang hamba yang MUQOROBBIN

dinamakan amalan billah, yaitu beramal dengan

bantuan karunia Allah. Amal lillah menghasilkan

sekedar memperhatikan hukum dzahir,

Sedang alloh swt juga menegaskan dalam firmannya tentang amalan LILLAH dalam surat hud ayat: 15-16 dijelaskan



artinya:

"Barangsiapa yang menghendaki (dengan ibadahnya)

kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami

berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di

dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak

akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak

memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah

di akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia

dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS.Hud: 15-16)

sedang amal

billah menembus ke dalam perasaan kalbu. Pantaslah seorang ulama ahli hikmah menasihatkan, "Perbaikilah amal perbuatanmu dengan

ikhlas, dan perbaikilah keikhlasanmu itu dengan perasaan bahwa tidak ada kekuatan sendiri, bahwa

semua kejadian itu hanya semata-mata karena bantuan pertolongan Allah saja."

Begitupula dengan sabda nabi.SAW

Yang mengedepankan betapa pentingnya keikhlasan:

Dari Amirul Mukminin, Umar bin Khathab ra, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,“Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung

kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya

kepada Allah dan RasulNya, maka ia akan

mendapatkan pahala hijrah karena Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan."(HR Bukhari-Muslim)

Dalam penyembahan terhadap zat yang maha suci,maka janganlah kita menyertakan kemusrikan,karena kemusrykan senantiasa mengikuti dalam setiap amalan kita secara halus.maka kita harus selalu waspada.dengan cara menafikan kehambaan dan meng istbatkan semua adalah tindakannya.(zatulloh

)

Dengan demikian kita akan bisa mencapai keihlasan dalam beramal.itulah kunci utama dalam berihlas.

firman alloh S.W.T

artinya:

dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu

kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah

kamu termasuk orang-orang yang musyrik." (QS

Yunus 10: 105)

juga firman lainnya menyebutkan:artinya:

"Katakanlah:Sesungguhnya

shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah

untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS al-An’aam[6]: 162)

Alloh mengetahui segala galanya janganlah sekalali kali kita beramal atau beribadah namun dalam hati kita masih mengharapkan pujian atau kemulyaan di mata manusia. Dalam firman lain alloh Swt bersabda artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Hasyr

[59]: 18)

semoga apa yang telah tertulis bisa menjadi satu petunjuk dan bermanfaat bagi kita..amin yarobbal alamin.salam uhwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar