Minggu, 16 Oktober 2011

nyanyian jiwa

Dalam kedalaman jiwa saya ada
Sebuah lagu tanpa kata ,sebuah lagu yang hidup
Dalam benih hatiku.
Menolak untuk mencairkan dengan tinta pada
Perkamen, itu menelan kasih sayangku
Dalam jubah transparan dan mengalir,
Tapi tidak pada bibirku.


Bagaimana saya bisa bernaafas? Aku mungkin takut
Berbaur dengan urusan duniawi,
Kepada siapakah aku harus menyanyikannya? Ini berdiam
Di rumah jiwa saya, dalam ketakutan
terdengar telinga.


Ketika saya melihat ke dalam mata batin saya
Aku melihat bayangan bayangannya
Ketika aku menyentuh ujung jariku
Aku merasakan getaran nya.
Perbuatan tanganku memperhatikannya
sebagai danau,harus mencerminkan kehadiran
Bintang-bintang berkilauan.

saya menangis
Mengungkapkan itu, obat tetes embun cerah
Mengungkapkan rahasia mawar layu.
Ini adalah sebuah lagu disusun oleh kontemplasi,
Dan diterbitkan oleh keheningan,
Dan dijauhi oleh keributan,
Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang oleh mimpi,
Dan dipahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kebangkitan,
Dan dinyanyikan oleh jiwa. Ini adalah lagu cinta,
Apa Kain atau Esau dapat menyanyikannya?
Hal ini lebih wangi dari bunga melati,
Suara apa yang bisa memperbudak itu?
Hal ini adalah tulang hati, sebagai rahasia sang perawan;
Apa string yang bisa bergetar itu?
Siapa yang berani menyatukan gemuruh laut
Dan nyanyian burung bulbul?
Siapa yang berani membandingkan jeritan prahara
Untuk desahan bayi?
Siapa yang berani berbicara keras-keras kata-kata
Ditujukan jantung untuk berbicara?
Apa berani manusia bernyanyi dalam suara
Lagu Tuhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar