ruhku bergegas untuk merengkuh
dekapan penerimaan Cinta,
karena suara itu begitu manis.
Duh, penganugerah bagi si pemegang karunia, Terhadap diri-Mu dan
diriku begitu aku terpada, Kau buat begitu dekat diriku dengan-Mu,
sehingga, Kau adalah aku, begitu kukira, Kini dalam wujud diriku menjadi
sirna, Dengan-Mu aku kau buat menjadi fana
by: Al-Hallaj
Kini kutahu, Tuhan — Siapa
Bersemayam dalam hatiku
Dalam rahsia, jauh daripada dunia
Lidahku bercakap dengan-Nya yang kupuja
Melalui sebuah jalan
Kami mendekat rapat
Terpisah jauh daripada-Nya
Berat siksa yang mendera jiwa
Walau Kau sembunyikan wajah-Mu
Jauh daripada pandangan mataku
Dalam cinta kurasa kehadiran-Mu
Yang mesra dalam hatiku
Dalam bencana mengerikan
Tak kusesali seksa yang mencabik jiwa
Hanya Kau saja Tuhan yang kurindu
Bukan kurnia atau tangan pemurah-Mu
Apabila seluruh dunia Kau berikan kepadaku
Atau sorga sebagai pahala
Aku berdoa supaya seluruh kekayaanku
Tak berharga dibanding melihat wajah-Mu
[Junaid al-Baghdadi]
Aku yang kucinta
Dan yang kucinta Aku pula
Kami dua jiwa padu jadi Satu
Dan jika kau lihat aku
Tampak pula Dia dalam pandanganmu
Dan jika kau lihat Dia
Kami, dalam pandanganmu tampak nyata
Kau antara kalbu dan denyutku,
berlalu
Bagaikan air mata menetes dari kelopakku
Bisik-Mu pun tinggal dalam relung hatiku
Bagai ruh yang hulul dalam tubuh jadi satu
Maha suci Dzat yang menyatakan nasut-nya
Dengan lahut-nya , yang cerlang seiring bersama
Lalu dalam mahluk-Nya pun tampak nyata
Bagai si peminum serta si pemakan tampak sosok-Nya
Hingga semua mahluk-Nya melihat-Nya
Bagai bertemunya dua kelopak mata
Tahukah kalian nama tanpa yang diberi nama
Pernahkan kalian petik mawar dari m-w-r semata
Kalian beri ia nama, carilah realitas yang diberi nama
Jangan lihat bulan di air, carilah bulan di langit sana
Andaikan dari nama dan huruf kalian ingin mengatasi
Dari egoisme hendaklah kalian hindarkan diri
Dari semua tabiat jiwa bersihkan diri kalian
Wujud nurani kalian niscaya terlihat
Memang Nabi dalam kalbu kalian niscaya tertampakkan
Tanpa guru dan penuntun pun tidak diperlukan
Dari Dualisme kutukar diri dan kulihat alam hanya satu
Dari Yang Satu kucari, dengan Yang Satu kutahu
Kepada Yang Satu kulihat, dan untuk Yang Satu kuseru
Oleh Piala Cinta kumabuk dan alam pun fana sari pemahamanku
Menikmati minuman dan berbincang dengan-Nya itulah kesibukanku
(JALALUDDIN AR-RUMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar